Minggu, 03 Juni 2012

Apakah Lafayette Escadrille?

Pada awal Perang Dunia I tahun 1914,kekuatan udara sebagai konsep militer mulai mengakar di Eropa. Setelah Wright bersaudara pertama kali mengudara pada 1913, pihak militer segera menyadari akan potensi pesawat udara untuk tujuan militer. Perang Dunia I membawa pertumbuhan besar dalam teknologi dan produksi. Kekuatan udara memainkan peran vital dalam peperangan.

Orang-orang Amerika pertama yang mencari kejayaan di angkasa dalam Perang Dunia I melakukan hal itu ketika mereka terbang ke Perancis sebagai anggota sukarelawan dari skuadron yang dikenal sebagai Lafayette Escadrille.

Dibentuk bulan April 1916, skuadron tersebut pada awalnya terdiri atas tujuh sukarelawan Amerika,antara lain Kiffin Yates Rockwell. Rockwell menjadi orang Amerika pertama yang menjatuhkan pesawat musuh. Ia kemudian dijuluki "Setan Angkasa" ketika terbang dalam belasan misi bersama Lafayette Escadrille. Ia terbunuh empat bulan kemudian pada misi ke-142 dalam sebuah pertempuran udara sengit di atas Luxeuil-les-Bains,sekitar 240 kilometer tenggara Paris.

Lafayette Escadrille mencapai kemasyhuran selama masa perang melalui pemberitaan di surat kabar tentang keberanian-keberanian mereka. Skuadron tersebut memperlihatkan aksi pertama mereka pada 1916 dalam pertempuran di Verdun. Setelah itu mereka melakukan hampir 3.000 kali serangan mendadak.

Raoul Lufbery, warga Amerika Serikat kelahiran Perancis, merupakan jagoan pertama dan paling banyak mencatat nilai dalam skuadron tersebut. Ia mencatat 16 kemenangan sebelum skuadron itu digabung dengan Angkatan Udara AS setelah AS secara resmi masuk dalam kancah perang pada akhir 1917. Lufbery terbunuh dalam sebuah aksi pada Mei 1918.

Secara keseluruhan, terdapat 38 orang Amerika dan lima orang Perancis yang menjadi anggota skuadron yang dipimpin oleh Kapten Georges Thenault. Berkat sukses Lafayette Escadrille, ribuan orang Amerika,termasuk sastrawan William Faulkner,mengaku pernah terbang bersama mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 03 Juni 2012

Apakah Lafayette Escadrille?

Pada awal Perang Dunia I tahun 1914,kekuatan udara sebagai konsep militer mulai mengakar di Eropa. Setelah Wright bersaudara pertama kali mengudara pada 1913, pihak militer segera menyadari akan potensi pesawat udara untuk tujuan militer. Perang Dunia I membawa pertumbuhan besar dalam teknologi dan produksi. Kekuatan udara memainkan peran vital dalam peperangan.

Orang-orang Amerika pertama yang mencari kejayaan di angkasa dalam Perang Dunia I melakukan hal itu ketika mereka terbang ke Perancis sebagai anggota sukarelawan dari skuadron yang dikenal sebagai Lafayette Escadrille.

Dibentuk bulan April 1916, skuadron tersebut pada awalnya terdiri atas tujuh sukarelawan Amerika,antara lain Kiffin Yates Rockwell. Rockwell menjadi orang Amerika pertama yang menjatuhkan pesawat musuh. Ia kemudian dijuluki "Setan Angkasa" ketika terbang dalam belasan misi bersama Lafayette Escadrille. Ia terbunuh empat bulan kemudian pada misi ke-142 dalam sebuah pertempuran udara sengit di atas Luxeuil-les-Bains,sekitar 240 kilometer tenggara Paris.

Lafayette Escadrille mencapai kemasyhuran selama masa perang melalui pemberitaan di surat kabar tentang keberanian-keberanian mereka. Skuadron tersebut memperlihatkan aksi pertama mereka pada 1916 dalam pertempuran di Verdun. Setelah itu mereka melakukan hampir 3.000 kali serangan mendadak.

Raoul Lufbery, warga Amerika Serikat kelahiran Perancis, merupakan jagoan pertama dan paling banyak mencatat nilai dalam skuadron tersebut. Ia mencatat 16 kemenangan sebelum skuadron itu digabung dengan Angkatan Udara AS setelah AS secara resmi masuk dalam kancah perang pada akhir 1917. Lufbery terbunuh dalam sebuah aksi pada Mei 1918.

Secara keseluruhan, terdapat 38 orang Amerika dan lima orang Perancis yang menjadi anggota skuadron yang dipimpin oleh Kapten Georges Thenault. Berkat sukses Lafayette Escadrille, ribuan orang Amerika,termasuk sastrawan William Faulkner,mengaku pernah terbang bersama mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar